
Sebagaimana yang terjadi pada tahun 2005 lalu ketika pemerintah melakukan kenaikan harga BBM maka dunia usaha melakukan penyesuaian dengan menaikkan harga jual produk terutama yang menggunakan komponen minyak tinggi.
Salah satu sektor yang berhubungan langsung dengan minyak bumi adalah industri aspal minyak. Sebagai bahan residu dari pengolahan minyak bumi, aspal minyak merupakan komponen utama dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan. Kenaikan harga minyak dunia secara otomatis akan menaikan harga aspal minyak termasuk berbagai jenis aplikasi pembangunan dan pemeliharaan jalan.
Kenaikan harga BBM pada pertengahan dunia tahun 2005 lalu baru berdampak pada kenaikan harga aspal minyak di awal tahun 2006. Melihat pola yang sama maka dampak kenaikan minyak dunia di ahir tahun 2007 ini baru akan berdampak pada tahun 2008 mendatang. Hal tersebut terlihat dari masih stabilnya harga aspal minyak di tahun 2007 dikarenakan harga yang masih dipergunakan adalah harga lama dengan stok yang masih tidak terganggu pasokannya.
Perhitungan sederhananya adalah: dengan asumsi harga minyak dunia sebesar 60 US$ harga aspal minyak pertamina berkisar antara Rp. 4.500 s/d Rp. 5.000 per Kg tergantung lokasi dan ongkos transportasi. Sehingga kenaikan harga minyak dunia hingga mencapai 90 US$ sebagaimana yang terjadi saat ini akan menciptakan harga aspal minyak berkisar antara Rp 6.750 s/d Rp. 7.500 per Kg. Terjadi kenaikan sebesar 50% dari harga semula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar